Membaca adalah sebuah aktivitas
merekam jejak yang terdapat didalam sebuah tulisan untuk dapat terinfiltrasi
kedalam otak. Saya adalah seseorang yang sangat rajin membaca, kalau terlalu
sombong untuk bilang sangat rajin jadi lumayan rajin saja. membaca apapun pasti
saya lahap. Mulai dari membaca teori manapun yang ada dibuku, filsafat, komik, koran,
majalah, internet, pamflet sampai dengan harian yang ada di solat jumatpun saya
baca. Sehingga berdampak pada pengetahuan yang ada di otak saya. Bila anda
bertanya apapun kepada saya mudah-mudah saya bisa menjawabnya dengan
pengetahuan yang saya dapat dari membaca.
Hal tersebut membuat dalam
mengerjakan sebuah ujian tertulis saya selalu mencantumkan nama dari seorang
ahli. Misalnya ada pertanyaan “apa unsur-unsur manajemen?”, kemudian saya
menjawab POSDCoRB (Luther gullick).
Saya sering kagum kepada seseorang
yang mempunyai wawasan yang luas, karena seseorang yang mempunyai wawasan yang
luas enak diajak ngobrol dan pastinya nyambung kalau diajak ngobrol. Tidak jarang
saya mengutip kata-kata orang yang berdiskusi dengan saya karena wawasannya. Pada
suatu hari, ketika saya sedang berkuliah, saya di ajar oleh dosen yang sudah
ter-stereotip dikalangan mahasiswa sebagai dosen yang cerdas, pengetahuan luas,
dan mempunyai pemikiran yang oke punya. Sehingga saya hormat kepadanya. Beliau
pada saat itu mengajarkan tentang eksistensi manusia dan mengutip Descartes “Aku
hidup maka aku ada”.